Cara Ternak Kambing Etawa Untuk Pemula

Cara Ternak Kambing Etawa Untuk Pemula

Ini Tips dan Trik Cara Ternak Kambing 3 Bulan Panen dan Menguntungkan di Hari Raya Idul Fitri 2024

Reporter: Reza Aditya|

Editor: Ayu Fitriani|

Ternak Kambing adalah usaha yang memiliki tujuan komersial atau konsumsi pribadi--

SILAMPARITV.CO.ID - Kambing merupakan hewan yang mudah dipelihara dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, baik untuk daging maupun susu.

Ternak Kambing adalah usaha yang memiliki tujuan komersial atau konsumsi pribadi. Kambing merupakan hewan yang telah lama dibudidayakan dan menjadi salah satu sumber protein hewani yang penting.

Berikut ini akan memberikan tips dan trik Cara ternak kambing agar bisnis kamu makin menguntungkan!

1. Kandang yang Ideal

BACA JUGA:6 Tips Budidaya Ikan Arwana Agar Cepat Untung, Pemula Wajib Tau!

Bayangkan jika kita tinggal di rumah yang sempit, pengap dan gelap alias tidak terkena sinar matahari.

Pasti rasanya enggak nyaman dan bikin penyakit silih berganti datang. Nah, salah satu tips utama dalam memelihara kambing adalah manajemen kandang yang baik.

Salah satu keuntungan ternak kambing ini adalah ukuran kandang yang tak terlalu besar.

Jadi, kamu bisa membuat kandang kambing berukuran 3 X 1,5 meter bisa dipakai untuk 10 ekor kambing. Dengan demikian, pemeliharaan kambing pun jadi lebih mudah.

BACA JUGA:Ini dia Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Bulat untuk Pemula

Dengan kandang yang minimalis ini, ruang gerak kambing terbatas dan bisa mempercepat penggemukan.

2. Lakukan Perawatan Kandang Kambing

Kamu bisa memilih kandang dengan jenis panggung. Dengan kandang panggung ini, ternak kambing jadi lebih sehat karena kebersihannya yang terjaga.

Soalnya kotoran dan air kencing langsung jatuh dan membuat kandang jadi kering. Selain itu, kambing pun juga lebih aman karena terhindar dari hewan liar.

BACA JUGA:4 Tips Memulai Bisnis dari Hoby Agar Sukses dan Menghasilkan Banyak Uang

3. Pilih Bibit Kambing Berkualitas

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Dompu (EDITOR News ) – Ketersediaan pakan hijauan berupa rumput sebagai pakan utama dalam penggemukan kambing atau domba sangat bergantung kepada musim. Ketika musim hujan, rumput mudah diperoleh. Sebaliknya, pada saat musim kemarau, rumput lebih sulit dijumpai.

Namun kendala tersebut dapat teratasi berkat teknologi pengolahan pakan yang dilakukan oleh Balai Penelitian Ternak di Ciawi, Bogor Jawa Barat. Teknologi itu, memakai tongkol jagung sebagai bahan baku utama.

Hal ini, diungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwan) Kabupaten Dompu, Ir. Zainal Arifin M.Si, Kamis (24/3/22). “Selama ini tongkol jagung merupakan limbah dari pengolahan jagung pipilan sebagai pakan ternak. Tongkol jagung mempunyai kadar protein rendah sebesar 2,94 persen, 5,2 persen lignin, 30 persen selulosa dengan tingkat kecernaan 40 Persen,” ungkapnya.

Kata Zainal, teknologi pengolahan pakan memakai tongkol jagung, itu dapat dilakukan dengan 2 cara yakni silase tongkol jagung dan amoniasi tongkol jagung.

Pada silase, tongkol jagung dengan sumber karbohidrat terlarut seperti jagung giling dan dikombinasi dengan pakan konsentrat sebanyak 350 gram per-ekor/per-hari. Misalnya, dapat menambah bobot harian domba sebesar 104 gram per-ekor/per-hari. Silase tongkol jagung, dibuat dengan cara menggiling tongkol jagung hingga halus, lantas mencampurnya dengan sumber karbohidrat terlarut.

Beberapa sumber karbohidrat terlarut yang biasa dipakai dalam pembuatan silase antara lain molases atau tetes tebu dan dedak. Tongkol jagung, mempunyai kandungan dinding sel yang tinggi diatas 75 persen, sehingga kandungan isi sel termasuk karbohidrat terlarutnya rendah.

Pada pembuatan silase, perlu penambahan sumber karbohidrat yakni dedak dan jagung giling sebanyak 2 persen dari bahan kering. Campuran tersebut, diberi molases alias tetes tebu dan dibasahi dengan air hingga diperoleh kelembapan 30-40 persen.

“Masukkan campuran itu ke dalam kantong plastik besar dan tutup rapat untuk proses fermentasi selama 21 hari. Setelah itu pakan tongkol jagung siap dipakai,” paparnya.

Lanjut Zainal, amoniasi tongkol jagung, salah satu teknik kimia dalam membuat pakan adalah amoniasi, yakni menambahkan urea dan air pada bahan yang diamoniasi, secara biologi adalah fermentasi. Gabungan kedua perlakuan itu, disebut sebagai amofer amoniasi berfungsi memutuskan ikatan antara selulosa dan lignin, serta membuat ikatan serat menjadi longgar.

Sedangkan, fermentasi membuat enzim selulosa dari berbagai mikroba selulolitik dapat melakukan penetrasi dengan lebih mudah dalam bahan pakan berserat itu. Imbasnya, adalah serat kasar turun sehingga meningkatkan kecernaan.

Dompu, Topikbidom.com - Ketersediaan pakan hijauan berupa rumput sebagai pakan utama dalam penggemukan kambing atau domba sangat bergantung kepada musim. Ketika musim hujan, rumput mudah diperoleh. Sebaliknya, pada saat musim kemarau, rumput lebih sulit dijumpai.

Namun kendala tersebut dapat teratasi berkat teknologi pengolahan pakan yang dilakukan oleh Balai Penelitian Ternak di Ciawi, Bogor Jawa Barat. Teknologi itu, memakai tongkol jagung sebagai bahan baku utama.

Hal ini, diungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwan) Kabupaten Dompu, Ir. Zainal Arifin M.Si. "Selama ini tongkol jagung merupakan limbah dari pengolahan jagung pipilan sebagai pakan ternak. Tongkol jagung mempunyai kadar protein rendah sebesar 2,94 persen, 5,2 persen lignin, 30 persen selulosa dengan tingkat kecernaan 40 Persen," ungkapnya.

Kata Zainal, teknologi pengolahan pakan memakai tongkol jagung, itu dapat dilakukan dengan 2 cara yakni silase tongkol jagung dan amoniasi tongkol jagung.

Pada silase, tongkol jagung dengan sumber karbohidrat terlarut seperti jagung giling dan dikombinasi dengan pakan konsentrat sebanyak 350 gram per-ekor/per-hari. Misalnya, dapat menambah bobot harian domba sebesar 104 gram per-ekor/per-hari. Silase tongkol jagung, dibuat dengan cara menggiling tongkol jagung hingga halus, lantas mencampurnya dengan sumber karbohidrat terlarut.

Beberapa sumber karbohidrat terlarut yang biasa dipakai dalam pembuatan silase antara lain molases atau tetes tebu dan dedak. Tongkol jagung, mempunyai kandungan dinding sel yang tinggi diatas 75 persen, sehingga kandungan isi sel termasuk karbohidrat terlarutnya rendah.

Pada pembuatan silase, perlu penambahan sumber karbohidrat yakni dedak dan jagung giling sebanyak 2 persen dari bahan kering. Campuran tersebut, diberi molases alias tetes tebu dan dibasahi dengan air hingga diperoleh kelembapan 30-40 persen.

"Masukkan campuran itu ke dalam kantong plastik besar dan tutup rapat untuk proses fermentasi selama 21 hari. Setelah itu pakan tongkol jagung siap dipakai," paparnya.

Lanjut Zainal, amoniasi tongkol jagung, salah satu teknik kimia dalam membuat pakan adalah amoniasi, yakni menambahkan urea dan air pada bahan yang diamoniasi, secara biologi adalah fermentasi. Gabungan kedua perlakuan itu, disebut sebagai amofer amoniasi berfungsi memutuskan ikatan antara selulosa dan lignin, serta membuat ikatan serat menjadi longgar.

Sedangkan, fermentasi membuat enzim selulosa dari berbagai mikroba selulolitik dapat melakukan penetrasi dengan lebih mudah dalam bahan pakan berserat itu. Imbasnya, adalah serat kasar turun sehingga meningkatkan kecernaan.

"Amoniasi tongkol jagung, dilakukan dengan menggiling tongkol jagung hingga halus dan mencampurnya dengan pupuk Urea sebanyak 3 persen yang telah dilarutkan dalam air. Bahan campuran itu, ditaruh dalam kantong plastik selama 21 hari untuk fermentasi. Setelah itu pakan siap dipakai," jelasnya.

Zainal menyebut, berdasarkan riset Dewi Hastuti dan kawan dari Fakultas Pertanian UNWAHAS terungkap bahwa perlakuan perbedaan lama waktu pemeraman pada fermentasi selama 1, 2, 3 dan 4 Minggu memberi pengaruh signifikan terhadap kadar protein kasar dan serat kasar.

"Lama pemeraman alias fermentasi selama 2 minggu memberikan hasil terbaik kadar protein tertinggi 34,20 persen dan serat kasar rendah 24 persen," tandasnya. RUL

tirto.id - Salah satu satwa harapan yang dapat dibudidayakan dengan mudah adalah jangkrik. Jika dilakukan dengan benar, jangkrik dapat menghasilkan laba besar. Selain sebagai hobi, budidaya jangkrik juga bernilai ekonomis tinggi. Berikut cara budidaya jangkrik yang benar untuk pemula.

Sejak lama, jangkrik sudah dipelihara manusia, baik sebagai hewan peliharaan atau sebagai pakan hewan lainnya.

Selain itu, hingga saat ini, adu jangkrik merupakan permainan populer di masyarakat dan kerap melibatkan taruhan besar.

Jika budidaya jangkrik dilakukan dalam skala besar, biasanya bertujuan untuk niaga atau bisnis pakan hewan peliharaan. Pasalnya, burung tertentu, reptil, atau ikan hias suka memakan jangkrik.

Sementara itu, jika dibudidayakan dalam skala kecil, biasanya hanya sekadar untuk hobi atau jangkrik aduan.

Dari sisi bentuknya, jangkrik atau cengkerik adalah serangga yang mirip belalang. Tubuhnya rata dan memiliki antena panjang.

Jangkrik jantan memiliki suara yang khas untuk menarik betinanya. Lazimnya, ketika suhu udara naik, suara jangkrik akan kian meninggi.

Sebagaimana satwa harapan lainnya, biaya beternak jangkrik tidak membutuhkan modal besar.

Budidayanya membutuhkan persistensi, kesabaran, ketelitian, modal minim, serta menemukan pasar yang cocok untuk menjual panen jangkrik tersebut.

Cara Budidaya Jangkrik untuk Pemula

Berikut ini langkah dan tahapan budidaya jangkrik yang dapat dilakukan pemula sebagaimana dikutip dari Prakarya Aspek Budidaya (2020) yang ditulis Nina Suprihatin.

Secara alamiah, jangkrik menyukai lokasi tenang, sunyi, dan teduh, serta memiliki sirkulasi udara yang cukup.

Dengan demikian, budidaya jangkrik sebaiknya menghindari lokasi ramai dan bising, misalnya di pasar atau pinggir jalan raya.

Selain itu, ruangan untuk budidaya jangkrik jangan sampai terkena sinar matahari langsung. Lokasinya juga harus jauh dari hewan lain, seperti ayam atau burung yang dapat memangsa jangkrik tersebut.

2. Memilih bibit jangkrik unggul

Pilih bibit jangkrik unggul, sehat, tidak sakit, dan tidak cacat. Umur jangkrik yang sesuai untuk pembibitan adalah sekitar 10-20 hari.

Induk jangkrik yang unggul dikembangbiakkan adalah jangkrik yang berasal dari alam bebas karena memiliki imunitas lebih tinggi dari jangkrik peliharaan.

Selanjutnya, sesuaikan jumlah jangkrik betina dan jantan agar bisa berkembang biak dengan cepat. Perbandingan yang ideal adalah 1:5. Satu jantan dan lima betina.

Cara membedakan jangkrik jantan dan betina yang paling mudah adalah melihat ekornya. Jangkrik jantan hanya memiliki dua helai ekor sedangkan betina terlihat memiliki 3 helai ekor.

3. Menyiapkan kandang

Cara paling praktis untuk menyiapkan kandang jangkrik adalah membelinya di toko unggas atau toko hewan.

Akan tetapi, jika ingin lebih hemat, Anda dapat membuat sendiri kandang jangkrik dari kayu atau kardus bekas yang ditutup rapat-rapat. Ventilasinya dapat diberi kasa yang dilakban.

Selain dijauhkan dari ayam atau burung, kandang jangkrik juga harus dikondisikan agar tidak dimasuki kadal, cicak, atau rombongan semut yang dapat memakan jangkrik tersebut.

Anda dapat meletakkan ember atau wadah berisi air atau oli bekas di kaki meja atau kaki kandang agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah atau lantai.

Selain itu, tempelkan lakban coklat di dinding atas kandang agar jangkrik tidak memanjat keluar dari kandang tersebut.

Kandang jangkrik juga harus difasilitasi dengan tempat bertelurnya. Lokasi bertelur jangkrik dapat berupa dedaunan kering, jerami, dan lumpur sawah yang diolesi di dindingnya.

Sementara itu, tempat yang sesuai adalah media pasir di atas piring kecil untuk bertelurnya. Apabila telur jangkrik sudah berumur 5 hari, pisahkan dari kandang jangkrik dewasa dan masukkan ke kandang baru.

4. Menyiapkan pakan dan air

Pakan jangkrik yang masih kecil bisa menggunakan pakan konsentrat ayam yang sudah dihaluskan. Pakan itu juga bisa dicampur dengan bekatul, jagung, tepung ikan, ketan hitam, dan vitamin.

Makanan tambahan jangkrik lainnya dapat diisi dengan sawi, wortel, dan jagung muda. Pemberian makanan tambahan ini harus dilakukan dengan cermat, sebab jika jangkrik kekurangan makanan, ia dapat menjadi kanibal dan memakan satu sama lain.

Panen jangkrik dapat disesuaikan dengan permintaan pasar. Pasalnya, jangkrik dapat dipanen dalam tiga fase, yakni ketika jangkrik bertelur, jangkrik masih kecil, atau jangkrik sudah dewasa.

Pertama, telur jangkrik dapat segera dipanen untuk dijual ke peternak jangkrik lainnya.

Harganya mungkin lebih murah, namun waktu panennya lebih cepat. Waktunya berkisar dua hari sejak indukan mereka mati.

Kedua, jangkrik muda sudah dapat dipanen. Sama halnya dengan telur jangkrik, waktu pemanenan jangkrik muda lebih cepat daripada jangkrik dewasa, namun harga jualnya lebih murah.

Waktu pemanenan jangkrik muda ini berkisar antara 40-50 hari sejak menetas.

Ketiga, jangkrik dewasa dapat dipanen ketika sayapnya sudah mengembang dan berfungsi dengan baik.

Harga jangkrik dewasa biasanya lebih mahal, namun dengan masa tunggu paling lama, yakni 50-60 hari.