Cara Membuat Website Sekolah Dengan Domain Sch.Id

Cara Membuat Website Sekolah Dengan Domain Sch.Id

Menghias Website dengan CSS

Setelah kamu berhasil membuat struktur dasar dan mengisi konten, kini saatnya memberikan sedikit sentuhan pada tampilan website menggunakan CSS. CSS akan membuat website terlihat lebih menarik dan mudah dinavigasi. Contoh CSS sederhana untuk mengatur font dan warna latar belakang adalah sebagai berikut:

font-family: Arial, sans-serif;

background-color: #f4f4f4;

list-style-type: none;

text-decoration: none;

background-color: #333;

Dengan menambahkan CSS ini di dalam tag , tampilan website kamu akan lebih rapi dan profesional.

Kelebihan Domain SCH.ID Bagi Website Sekolah

Meski domain .COM menjadi yang paling populer, tetapi ada beberapa aspek yang mana domain SCH ID lebih unggul dibandingkan domain .COM, lho. Berikut ulasannya.

Terhindar Dari Banned

Dengan menggunakan website yang dibuat dengan domain dan hosting sendiri, maka akan terhindar dari banned atau penalti. Jika Anda membuat website dengan layanan gratisan maka sewaktu-waktu website Anda dapat dihapus karena suatu hal, berbeda jika Anda membuat website dengan domain sendiri.

Website Menjadi Pasar Yang Luas

Banyak yang dapat ditampilkan melalui online, khususnya e-Commerce. Website adalah pilihan yang tepat untuk memasarkan secara global, bahkan untuk memasarkan rumah atau mobil sekalipun.

Dapat Meningkatkan Kredibilitas Usaha Anda

Konsumen semakin banyak yang menggunakan internet untuk mencari produk atau layanan yang mereka butuhkan. Usaha kecil Anda pun bisa memiliki kredibilitas dengan memiliki website dengan nama domain sendiri. Tanpa website, pelanggan potensial akan pergi ke pesaing yang memiliki website. Buat website Anda dengan tampilan profesional, sehingga akan memberikan bisnis Anda kepercayaan yang lebih besar.

Harga Domain SCH.ID Lebih Murah

Selain ketiga kelebihan di atas, masih ada satu hal yang membuat domain SCH.ID sangat layak untuk Anda gunakan untuk membuat website sekolah: harganya yang sangat murah.

Ya, harga domain SCH.ID adalah Rp55.000 saja per tahunnya.

Jika dibandingkan dengan domain .COM, maka harga domain SCH.ID tiga kali lipat dari domain .COM.

Sudah harganya murah, dapat banyak keuntungan, lagi. Namun, sekali lagi, Sobat Aksara harus menyertakan syarat wajib ketika ingin mendaftarkan domain SCH.ID, ya.

Silakan cek pada halaman syarat domain ID berikut ini untuk selengkapnya!

Mengatur Tampilan Website

Selanjutnya, cara membuat website sekolah adalah memasang tema yang sudah tersedia di WordPress. WordPress menawarkan banyak pilihan tema untuk berbagai jenis website, termasuk website sekolah. Bahkan, tema-tema tersebut banyak yang tersedia secara gratis. Anda perlu install tema WordPress terlebih dahulu, berikut cara singkat melakukannya.

Cara mengatur tema website adalah:

Bukan hanya tema saja, Anda juga bisa menambahkan fitur di website sekolah. Penambahan fitur tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan menu Plugin. Plugin WordPress menghadirkan banyak pilihan untuk Anda, mulai dari plugin untuk formulir hingga plugin untuk pembayaran. Kabar baiknya, plugin-plugin tersebut tersedia secara gratis.

Beberapa plugin WordPress yang menghadirkan fitur penting untuk website sekolah adalah:

Untuk menambahkan fitur menggunakan plugin WordPress, ikuti langkah mudah ini.

Dalam membangun website sekolah, Anda juga perlu membuat halaman. Untuk website sekolah, halaman-halaman yang perlu dibuat adalah:

Lalu, bagaimana cara membuat halaman tersebut? Ikuti panduan mudah di bawah ini!

Setelah mengatur website sekolah, Anda masih perlu mengoptimasinya. Ada dua cara untuk mengoptimasi website sekolah.

Apa Itu Domain SCH.ID?

Domain SCH ID adalah alamat domain yang memfasilitasi lembaga pendidikan formal, mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga SMA/Sederajat untuk membuat website sekolah.

Jadi, baik TK, SD, SMP, sampai SMA dapat menggunakan domain SCH.ID untuk membuat website sekolah masing-masing.

Nah, domain SCH.ID ini tergabung dalam kelompok country code top-level domain (ccTLD), sama seperti .ID, MY.ID, dan sebagainya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa setiap domain memiliki peruntukannya masing-masing, begitu pula domain SCH.ID yang sangat jelas ditujukan bagi website sekolah.

Sebab, SCH sendiri diambil dari kata school atau sekolah, sementara ID adalah negara Indonesia.

Dengan demikian, website yang menggunakan domain SCH.ID dapat disebut sebagai representasi dari lembaga pendidikan formal (sekolah) yang berasal dari Indonesia.

Lantas, apa kelebihan website sekolah yang menggunakan domain .SCH.ID dibandingkan domain .COM? Padahal domain .COM sudah populer, bukan?

Baca Juga: Cara Membuat Website Sekolah yang Responsif dan Mudah

Content Management System (CMS)

Contet management system atau CMS adalah aplikasi yang menjadi platform website anda.

CMS inilah yang memungkinkan anda bisa membuat, mengelola, membuat content dan mengatur website tanpa harus mengerti pemrogramman komputer sama sekali.

CMS seperti wordpress menyediakan kontrol untuk admin agar bisa mengelola websitenya dengan sangat mudah.

CMS wordpress bersifat opensource dan gratis, jadi anda tidak perlu membayar untuk hal ini.

Sederhana, simpel, relevan adalah kunci nya

Tampilan yang bersih rapi akan membuat orang lebih fokus ke content, beda cerita jika tampilan nya ramai dengan banyak elemen dekorasi seperti gambar animasi, background dan warna-warna kontras yang gak nyambung.

Mata pengunjung akan disibukan dengan elemen2 yang bertebaran gak beraturan di layar yang akan membebani kerja otak untuk mencerna semua informasi , akibatnya pusing dan menututp website.

Makin sederhana tampilan nya makin bagus, tambahkan elemen seperti gambar, warna, animasi atau video jika memang sangat diperlukan untuk menjelaskan isi content, atau menjadi bagian dari content tersebut, bukan semata hanya untuk dekorasi.

Mendekor website dengan elemen yang tidak relevan (tidak dibutuhkan pembaca) malah hanya akan membuat pengunjung BETE!! dan akhirnya kabur sebelum membaca content anda.

Tujuan dibuatnya website adalah untuk mengedukasi pembaca melalui content, jadi hilangkan unsur lain yang bisa mengalihkan fokus pembaca ke selain content.